Manusia hidup di dunia ini mempunyai dua sisi yaitu sisi bahagia dan sisi penderitaan. Ada suatu kala manusia merasakan sebuah kebahagiaan dan biasanya kebahagiaan itu datang dengan sendirinya. Kehidupan memang tak lengkap jika hanya ada kebahagiaan, karena jika hanya ada sebuah kebahagiaan di dalam sebuah kehidupan maka manusia yang hidup di dunia ini tidak akan pernah bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Maka dari itu, salah manusia jika hanya menginginkan kebahagiaan semata. Karena disamping terdapatnya kebahagiaan di dunia didalam kehidupan juga terdapat rasa yang memiliki arti berlawanan dengan arti kebahagiaan. 

Penderitaan dan kebahagiaan memiliki keterikatan. Maksud dari keterikatan adalah manusia yang terlena oleh suatu kebahagiaan di akhir maka dia akan merasakan sebuah penderitaan dan begitu juga sebaliknya manusia yang sedang mengalami penderitaan apabila dia berusaha untuk memperbaiki keadaannya dan memiliki sikap bersyukur dalam keadaan apapun maka suatu saat nanti akan mendapatkan sebuah kebahagiaan. Semua orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin, penderitaan materi atau apapun itu, tetapi sikap setiap orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. 


Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Kita harus menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja, penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia. Mungkin banyak orang yang merasa mereka lebih banyak mendapatkan penderitaan dibandingkan dengan kebahagiaan, tapi itulah siklus kehidupan.
 
Tentu kita menginginkan nasib yang baik agar mendapatkan kebahagiaan tetapi semua itu tergantung dari sikap kita apakah kita akan berusaha atau tidak untuk mendapatkan kebahagiaan itu karena semua itu ditentukan oleh yang Maha Kuasa. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.

Ada satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. hal yang dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. Jadi mental merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam jalannya hidup kita. 

Sedikit kata perenungan yang saya kutip dari "108 Kata Perenungan Master Cheng Yen": 
  • Kebahagian dalam hidup tidak di tentukan oleh karena memiliki lebih banyak, melainkan berhitungan lebih sedikit.
  • Jika hati kita sedang bingung dan kehilangan arah maka diri kita akan sangat menderita, penderitaan ini disebabkan karena kita tidak mampu mengambil keputusan atas diri sendiri.
  • Makna kebahagiaan bukan pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati.
  • Surga atau neraka semuanya diciptakan oleh niat dan prilaku kita sendiri.
  • orang yang suka berbuat jahat akan memperoleh penderitaan. 

   Hal positif (+) yang dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari:
  1. Penuhi hati dengan cinta kasih agar dapat hidup berbahagia
  2. Memiliki kemampuan untuk berpengertian dan toleran agar merasa bebas tanpa beban
  3. Menjadikan permasalahan-permasalahan yang ada atau cobaan yang datang sebagai bentuk pembelajaran
  4. Merasa cukup dalam segala hal dan mensyukurinya
  5. Berpengertian terhadap masalah kecil dan bertenggang rasa terhadap masalah besar
  6. Selalu melakukan perbuatan baik dengan tulus agar mendapatkan kebahagiaan

Hal negatif (-) yang harus kita tinggalkan:
  1. Keserakahan yang membawakan dan menjerumuskan pada penderitaan
  2. Kehidupan yang mementingkan pemenuhan nafsu keinginan akan mendatangkan penderitaan, sebab manusia selalu tergiring olehnya untuk melakukan perbuatan yang menciptakan karma buruk.
  3. Jangan menjadikan urusan insani sebagai gosip.
  4. Merasa tidak cukup dalam segala hal, tidak pernah kenal puas dan akhirnya hanya akan mendatangkan penyesalan.  
  5. Suka berbuat jahat dan tidak pernah berintropeksi diri akan memperoleh penderitaan dalam dirinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;