Mekanisme Evolusi
Evolusi adalah perubahan struktur tubuh dari makhluk hidup yang berlangsung perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan struktur tubuh ini dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
Ada dua sebab utama yang menyebabkan variasi genetik, yaitu:
v Adanya mutasi gen dan
v Adanya rekombinasi gen-gen didalam keturunan baru.
Ada lima faktor utama yang merupakan mekasnisme evolusi, yaitu mutasi, aliran gen (gen flow), genetik drift, perkawinan nonrandom, dan seleksi alam.
Petunjuk Tentang Adanya Evolusi
Untuk membuktikan adanya evolusi, Darwin menggunakan beberapa prinsip, yaitu:
v Adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan
Menurut Darwin perbedaan variasi terjadi karena pengaruh faktor luar, seperti: suhu, tanah,
makanan. Variasi pada lingkungan yang berbeda memperlihatkan perkembangan yang beda pula.
Pendapat Darwin:
- Semua spesies yang dibudidayakan manusia berasal dari spesies liar. Secara berangsur-angsur spesies liar itu menjadi peliharaan yang menguntungkan manusia. Mekanisme ini dikenal dengan istilah domestikasi yang mengarah ke terbentuknya variasi baru.
- Jadi adanya variasi merupakan petunjuk tentang adanya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies-spesies baru.
v Pengaruh Penyebaran Geografis
Setiap makhluk hidup cenderung untuk menyebar ke tempat-tempat lain. Penyebaran organisme dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Penyebaran aktif bila penyebarannya didorong oleh faktor-faktor kemampuan dari dalam individu sendiri. Misalnya: Burung-burung pelikan dari Australia pindah ke Indonesia (Bali).
b) Penyebaran Pasif bila penyebarannya disebabkan oleh adanya faktor-faktor luar. Misalnya: kelapa, eceng gondok yang menyebar karena terbawa arus air.
Penyebaran aktif dan pasif ini tidak selalu berakibat pada perluasan daerah. Hal ini disebabkan oleh adanya rintangan-rintangan yang sulit ditembus (isolasi geografis) atau adanya lingkungan baru yang tidak memenuhi persyaratan untuk hidup dan berkembang biak. Contoh penyebaran Geografis:
q Komodo, hanya ada di pulau Komodo dan Rinca
q Binatang berkantung dan hewan berparuh bebek, hanya terdapat di Australia dan Indonesia wilayah timur
q Anoa, hanya terdapat di Sulawesi
v Fosil Sebagai Catatan Sejarah Evolusi Makhluk Hidup
Fosil adalah sisa hewan atau tumbuhan yang telah membatu, jejak-jejak atau bekas makhluk
hidupnya tersimpan pada batu-batuan. Pendapat para ahli mengenai fosil:
a) Leonardo da Vinci (1452-1519) Berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.
b) George Cuvier (1769-1832) Berpendapat bahwa pada masa yang berlainan bumi kita dihuni oleh jenis-jenis makhluk hidup yang berlainan pula. Hal ini terjadi karena setiap masa diciptakan kemudian makhluk hidup dihancurkan (kiamat). Faham ini disebut dengan kataklisma.
Penemuan fosil terjadi secara kebetulan dan jarang ditemukan dalam keadaan lengkap (utuh). Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Terjadinya lipatan batuan bumi
b) Pengaruh air, angin dan bakteri pembusuk
c) Hewan pemakan bangkai
d) Jenis organisme
e) Keadaan sekelilingnya yang tidak memungkinkan suatu bagian tubuh menjadi fosil.
Seri fosil yang lengkap yang ditemukan di berbagai lapisan bumi oleh Marsh dan Osborn adalah
berupa fosil kuda.
v Homologi Alat-alat Tubuh Pada Berbagai Jenis Makhluk Hidup
Homologi sistem organ artinya organ yang mempunyai asal sama dan selanjutnya berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda. Contoh:
˃ Tangan manusia dengan sayap kelelawar
˃ Tangan manusia dengan kaki depan kuda
Adanya organ homolog menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara hewan yang satu dengan
hewan yang lain. Jadi menunjukkan adanya evolusi.
Fosil-Fosil Yang Pernah Ditemukan
1. Manusia Kera
Volume otak sekitar 600 cc dan hidup dipohon (aboreal).
a. Australopithecus africanus, ditemukan di Afrika Selatan fosilnya berupa tengkorak saja
b. Australopithecine, ditemukan di lembah Transvall, Amerika Selatan, yang termasuk golongan ini
adalah:
Ø Paranthropus robustus
Ø Plesianthropus transvaalensis
2. Manusia Purba
a. Pithecanthropus erectus, ditemukan di Trinil (Jatim) oleh Eugene Dubois. Volume otak 770-1100 cc.
b. Sinanthropus pekinensis, ditemukan didalam gua deket Peking. Diduga suka membunuh. Volume otak 900-1200 cc.
c. Homo heidelbergenesis ditentukan di Heidelberg, Jerman.
3. Manusia modern
Manusia Neanderthal, Manusia Gunung Camel, Manusia Swanscombe, Manusia Solo, Manusia Shanidar,
Manusia Rhodesia, Manusia Cro Mangnon (Volume otak tertinggi sekitar 1500 cc).
4. Manusia Sekarang
Manusia yang hidup sekarang digolongkan ke dalam Homo sapiens, bahkan sudah sampai subspesies
Homo sapiens sapiens. Volume otak minimal 1450 cc.
Sumber Referensi:
Amin, M. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumber Referensi:
Amin, M. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
0 komentar:
Posting Komentar