Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak
gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga
diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak
tercapai.
Apabila di kaji, sebab-sebab orang
gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak
untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain. Cara
mengatasi kegelisahan harus mulai dari diri kita sendiri. Kita harus merasa
yakin bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Kita juga harus bersikap
tenang, jika kita dapat berfikir dengan tenang, kesulitan apapun pasti dapan
kita hadapi. Dan yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah berserah
diri kepada Tuhan.
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu adalah dari kata asing. Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti
hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan,
sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat,
sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini
akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu
orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Perbuatan itu misalnya mencuri, mengganggu istri orang lain, menghina orang,
sombong.
Kekurangan yang ada pada diri
seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang
membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan
atau karena membuat kesalahan. Ketidak mampuan atau kesalahan ini berpengaruh
pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidak
mampuan disi meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidak
mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang
belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapi sekarang. Dengan demikian orang
yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang
dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah, terasing.
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya. Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian.
Frustasi dapat mengakibatkan kesepian dalam hal seperti itu orang tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan
sebagainya, ia lebih senang hidup sendiri. Bila kita perhatikan sepintas lalu
keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya.
Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah
diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap
sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang
berharga dibanding orang lain, maka itu lebih suka menyendiri karena menyendiri
itu akibatnya kesepian.
Ketidakpastian adalah sebutan
yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang,
termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi,
teknik, dan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi. Ketidakpastian berlaku
pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau
yang belum diketahui. Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka
Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil
memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan
terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Ada suatu cara mungkin
juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kecemasan dan ketidakpastian dengan
memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita
sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan
kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya
dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan
oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalaman di dunia
ini menyenangkan. Kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan
senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Dan ketiga
dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa
kita.
Suatu cara paling
ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun termasuk
kecemasan dan ketidakpastian ini yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan
sungguh-sungguh sabar, tabah, tenang dan ikhlas, sehingga ia mau mengabulkan
permohonan kita dari perasaan kecemasan ini, sebab Tuhan adalah yang paling
Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya
yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
Hal (+) yang dapat kita terapkan sehari-hari:
- Bertutur kata dengan baik, berpikir dengan niat yang baik dan melakukan perbuatan baik. Serta renungkanlah selalu kesalahan yang pernah kita lakukan.
- Melakukan sesuatu dengan suka rela, menerimanya dengan suka cita.
- Mempunyai hati yang berpengertian, bertorelansi, tahu bersyukur, bisa merasa puas dan menghargai keberkahan. Dan seulas senyuman mampu mendamaikan hati yang gelisah.
- Lakukan sesuatu dengan sepenuh hati, jangan merasa khawatir ataupun gelisah.
- Setiap orang sulit terhindar dari membuat kesalahan, yang dikhawatirkan tidak berkeinginan untuk memperbaikinya. Memperbaiki kesalahan bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan.
- Di dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam kondisi yang baik-baik saja, namun bagi kita yang pernah mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan sangat mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.
- Bila kita merasa menyesal atas kesalahan yang telah dilakukan, baru membuat hati jadi suci bersih tanpa kegelisahan.
Hal Negatif (-) yang harus kita tinggalkan:
- Mencelakai diri sendiri tidak lain adalah kemarahan yang tidak pada tempatnya.
- Jangan perbincangkan baik buruknya orang lain.
- Jangan khawatir tidak dapat menyelesaikannya, yang dikhawatirkan adalah tidak melakukannya sama sekali.
- Ada orang yang berkata, “Asal berhati baik sudah cukup” Namun percuma saja berhasil baik, kalau tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak akan menghasilkan suatu perbuatan yang baik pula.
- Jadilah orang yang tidak mengandalkan kekuasaan, status sosial dan harta kekayaan dalam menjalani hidupnya.
- Sumber dari kegelisahan hati adalah keinginan manusia untuk selalu “memiliki”.
- Ada sebagain orang yang sering merasa gelisah, akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
0 komentar:
Posting Komentar