Selasa, 08 Januari 2013

Review Film "I Am Sam"



Film ini berkisah tentang bagaimana sulitnya menjadi seorang ayah (Sam) yang sempurna di mata orang lain, yaitu putrinya sendiri, teman-temannya dan yang utama adalah di mata petugas sosial negara tersebut (Los Angeles). Cukup sulit bagi Sam untuk meyakinkan petugas sosial bahwa ia ayah yang mampu mendidik dan membesarkan putrinya seperti anak lainnya. Hal ini dikarenakan Sam memiliki mental retardation (MR), sehingga mereka menganggap Sam tidak mampu mengasuh dan memberikan pendidikan yang layak kepada Lucy dengan intelegensi Sam yang hanya setara dengan anak usia tujuh tahun. Jika dilihat dari karakteristik yang dimiliki Sam, kemungkinan Sam berada dalam kategori cacat mental mild. Sebab dia sendiri sudah mampu merawat diri sendiri, sudah dapat dididik, secara fisik tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan orang normal, hanya saja dia memiliki kekurangan dalam koordinasi, kekuatan dan cara berbicara lambat dan kurang jelas.

Selain itu, para petugas sosial juga menganggap bahwa Sam hanya mampu mempelajari hal tertentu saja. Hal ini terlihat pada saat di pengadilan, pihak petugas sosial mengatakan bahwa Sam tidak akan mengerti kebutuhan Lucy saat remaja nanti. Padahal, faktanya belajar dan berkembang dapat terjadi seumur hidup bagi semua orang. Maka, siapapun dapat mempelajari sesuatu, hanya saja bagi Sam proses pembelajaran tersebut jauh lebih lama dibanding orang normal. Dalam kasus ini, motivasi cukup berperan penting dalam setiap usaha belajar yang dilakukan oleh Sam. Dia tidak mudah learned helpless dalam menghadapi masalah yang dihadapinya, meskipun dia pernah mengalami putus asa tapi dia masih dapat bangkit kembali.
Dilihat dari segi sosialisasi, Sam cukup dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Jika dilihat dari aktivitas sehari-hari, keterampilan Sam dalam merawat diri seperti makan, mandi, berpakaian telah dapat dilakukan dengan baik. Hanya saja dalam film tersebut, juga ditunjukkan suatu peristiwa saat Sam tidak mampu memakai dasi. Hal ini dikarenakan Sam tidak pernah memakai dasi sebelumnya sehingga dia belum memiliki pengalaman sama sekali dalam pemakaian dasi.
Penyesuaian dalam keluarga merupakan hal yang sangat banyak dijadikan masalah. Masalah tersebut bukan dating dari Sam atau Lucy, putrinya, melainkan dari pihak petugas sosial anak. Hubungan Sam dan Lucy terlihat sangat dekat. Hal ini dibuktikan dengan seringnya Sam menemani Lucy bermain di taman di sela-sela waktu kerjanya. Bahkan tidak jarang Sam juga mengantar dan menjemputnya sekolah dan di malam hari dia juga selalu membacakan cerita untuk Lucy (dengan buku yang sama).
Di lingkungan kerjanya, Sam cukup dihargai oleh rekan kerjanya dan rekan kerjanya juga tidak begitu mempermasalahkan keterbelakangan mental yang dimiliki oleh Sam. Saat sedang bekerja Sam selalu mengucapkan “pilihan yang baik” kepada seluruh pelanggan sebagai respon setelah pelanggan memesan minuman. Hal ini berkaitan dengan perkembangan bahasanya. Sulit bagi penderita untuk memahami dan menghasilkan bahasa. Mereka pada umumnya hanya mengulangi dan menghafalkan kalimat-kalimat tertentu saja. Sam sendiri, selalu mengucapkan kalimat “pilihan yang baik” kepada setiap pelanggan karena dia menghafalkannya. Atau juga, hal ini dapat dilihat saat Sam berusaha menghafalkan kalimat-kalimat yang akan diberikan saat dia diminta untuk menjawab pertanyaan pengacara pihak petugas social. Jika diminta untuk menjawab secara langsung tanpa menghafal, maka Sam akan memberikan jawaban yang tidak fokus dan kurang relevan dengan pertanyaan yang diajukan seperti pada persidangan sebelumnya.dengan kelompok juga dilakukan oleh Sam. Kelompok yang dimiliki oleh Sam beranggotakan para pria yang seusia dengan dia dan mengalami retardasi mental juga, selain itu ada juga temannya yang mengidap fobia terhadap sesuatu rekaman suara.
Aktivitas rutin yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah nonton bersama di rumah mereka secara bergantian. Mereka juga sering pergi keluar bersama–sama, misalnya makan ataupun belanja. Selain dengan teman sepermainan, ia juga tetap memiliki hubungan yang spesial dengan lawan jenisnya yaitu pengacaranya sendiri. Meskipun pada akhirnya hubungan Sam dan pengacara tersebut belum begitu jelas statusnya, namun hal ini menunjukkan bahwa hubungan interpersonal Sam tidak terganggu.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa retardasi yang diderita oleh Sam masih dapat dikategorikan dalam kelompok mild. Hal ini dapat kita lihat dari batasan kemampuan yang dimiliki Sam. Dia sudah mampu merawat diri sendiri dan juga tidak begitu bergantung pada orang lain. Selain itu, yang paling menonjol adalah kemampuan interaksi sosial Sam tidak begitu buruk. Dia memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, putrinya, teman wanita dan juga memiliki aktivitas kelompok

0 komentar:

Posting Komentar

 
;